Intan Jaya, Gatra.com - Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat-Organisasi Papua Merdeka (TPNPB-OPM) mengklaim telah menembak mati satu anggota intel TNI Marinir.
Selain itu, mereka juga membakar satu alat berat, excavator milik PT Gunung Selatan yang tengah digunakan untuk membangun jalan di kampung Galunggama, Distrik Sugapa, Intan Jaya, pada 28 Mei 2024 lalu. Aksi ini dilakukan Pasukan TPNPB OPM dari Kodap VIII Intan Jaya.
“Pasukan kami TPNPB OPM dari Kodap VIII Intan Jaya telah menembak mati seorang anggota TNI, Intel Marinir . Selain itu juga berhasil membakar sebuah alat berat, excavator,” kata Juru bicara TPNPB OPM Sebby Sambom kepada Gatra.com pada Sabtu ( 1/6). Sebby turut memperlihatkan foto anggota yang ditembak mati dan pembakaran excavator.
Aksi pembakaran alat berat dan menembak mati anggota yang diduga intel itu, jelas Sebby, terjadi saat aksi baku tembak antara pasukan TPNPB Kodap VIII Intan Jaya dan TNI-Polri yang berlangsung selama selama satu jam.
“ Aksi baku tembak selama satu jam itu tidak ada korban jiwa dari pasukan kami TPNPB OPM. Namun, kami berhasil menembak mati seorang anggota intel, TNI marinir, Inilah fotonya. Anggota intel ini selama ini menjadi mata-mata melaksanakan tugas sebagai tukang ojek,” ujar Sebby.
Pasukan TPNPB OPM jelas Sebby melakukan aksi pembakaran excavator tersebut karena disinyalir akan memudahkan mobilisasi akses TNI Polri ke kampung-kampung untuk melakukan operasi militer.
“Karena itu, untuk menghalangi niat jahat mereka, militer Indonesia ini pasukan kami bakar excavator perusahaan yang melaksanakan pekerjaan jalan tersebut. Mujur karena karena dalam aksi itu, pasukan kami menembak mati juga satu anggota TNI,” ucap Sebby.
TPNPB-OPM, lanjut Sebby, memberikan peringatan keras kepada pemerintah dan militer Indonesia untuk segera berhenti menjadikan warga sipil sebagai milisi atau intelijen.
“Berhentilah anggota TNI/Polri menyamar sebagai tukang ojek, tukang bangunan dan mengambil alih fungsi tenaga medis dan pendidikan di wilayah-wilayah konflik bersenjata di Papua Barat,” tegas Sebby.
“Supaya aman, Presiden Joko Widodo segera melakukan perundingan dengan kami yang difasilitasi oleh pihak asing sebagai upaya penyelesaian konflik bersenjata di Tanah Papua,” Sebby menambahkan.
Menurut sumber Gatra.com korban yang ditembak mati TPNPB OPM itu bernama Zainul, warga sipil biasa, asal Pasuruan, Jawa Timur. Keseharian Zainul bekerja sebagai tukang ojek di Kota Mulia. Jenazahnya kini telah diterbangkan ke Timika, Kabupaten Mimika, Papua.